7 Masa Seni Lukis Baru di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan masyarakat yang mulai maju, sekitar 1974 lahirlah kelompok seniman muda di berbagai daerah. Para seniman muda yang tergabung dalam gerakan ini antara lain Jim Supangkat, S. Prinka, Satyagraha, F. X. Harsono, Dede Eri Supria, dan Munni Ardi.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Jika menyebut seni kaligrafi belum tentu bertuliskan Arab atau bertuliskan ayat suci al-Quran. Banyak tulisan lain seperti Jepang, Cina, dan Yunani, yang juga memiliki seni visual bahasa kaligrafi bermakna seni tulisan indah, yang berasal dari bahasa Yunani allos yakni indah dan graphein. Kaligrafi Arab khat arab atau yang sering dikenal dengan kaligrafi Islam hanyalah salah satunya, dan Muslimin Indonesia terbiasa menyebut kaligrafi pada huruf Arab yang tertuang dalam ayat suci Al-qur’an. Bagi bangsa Arab, tulisan pun sebetulnya bukanlah hal yang utama. Bangsa Arab pada masa lalu lebih bangga dengan lisan yang pandai bersyair ketimbang menulis indah. Kebudayaan menulis sangat minim dilakukan. Jikalau ada syair yang amat cantik, itu pun hanya ditulis jika akan digantungkan pada Ka’bah. Pun ketika Islam datang. Alquran hanyalah disimpan dalam memori para sahabat. Kitabullah baru ditulis setelah banyak hafiz yang wafat di medan pertempuran. Maka, barulah dimulai penulisan Al-Qur’an pada masa khalifah Abu Bakar Ash Shidiq dan disusun rapi pada masa khalifah Utsman bin heran jika pada generasi awal Islam, kaligrafi bukan sesuatu yang diperhatikan. Meski aksara Arab diperkirakan telah muncul seabad sebelum Islam datang, kaligrafi baru muncul pada abad kedua dan ketiga Hijriyah. Meski perkembangannya lamban, kaligrafi pun mulai mendapat tempat di hati masyarakat Muslim. "Workshop Kaligrafi Arab di STIBA Araayah Sukabumi"/dokpri Akhir-akhir ini Kaligrafi Arab di Indonesia semakin banyak peminatnya . Terbukti dengan banyaknya sanggar - sanggar Kaligrafi, bahkan ada Pondok yang mendirikan Khusus untuk mengembangkan seni Islam ini, seperti Lemka Sukabumi, Sakal Jombang, PSKQ Kudus ,dan masih banyak yang lainnya. Ditambah banyaknya event atau lomba - lomba kaligrafi di berbagai acara .Dan salah satu lomba Kaligrafi yang paling bergengsi di Indonesia yaitu Cabang Kaligrafi dalam Acara MTQ yang di usung oleh ustad Dr Didin Sirojuddin AR yang dimana Kaligrafi merupakan salah satu cabang dalam MTQ yang paling di lirik oleh hari pegiat Kaligrafi Arab semakin berkembang, bukan hanya kuantitasnya saja tapi kualitas para kaligrafer Indonesia yang semakin hari semakin mengungguli para kaligrafer timur tengah. Terbukti dari banyaknya para kaligrafer Indonesia yang mengikuti kompetisi Kaligrafi Arab tingkat ASEAN bahkan Internaisonal, dan tidak jarang mendapatkan juara. Selain banyak diminati dan sudah menjadi seni yang luar biasa keindahannya di Indonesia, banyak manfaat yang tertuang khusus saat mempelajari Kaligrafi Arab, diantaranya1. Menjaga al-Qur’an dan sunahKaligrafer orang yang menulis kaligrafi termasuk ke dalam orang yang berperan dalam menjaga al-Qur’an dan sunah selain para hafidzhoh, karena mereka membuat al-Qur’an dan sunah menjadi tertulis dan tulisan itu dapat tersebar dan tersampaikan kepada banyak orang, dengan begitu al-Qur’an dan sunah tidak punah. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaDalamUU ITE pasal 27 ayat 1, disebutkan, para pelanggar UU ITE adalah setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Sedangkan pasal 32 ayat 2, menyebutkan pelanggar
- Masuk ke dalam masjid, umat muslim biasanya dimanjakan kaligrafi menempel di dinding menambah kesejukan. Tak banyak yang tahu jika Kaligrafi merupakan karya seni umum meski selama ini selalu identik dengan arab. Pada Rubrik Tribun Pendidikan kali ini, penulais akan membahas soal pengertian, perkembangan, dan kegunaannya. Kaligrafi Arab lebih dikenal di Indonesia, dibandingkan seni kaligrafi yang lainnya. Salah satu penyebabnya karena perkembangan seni kaligrafi Arab cukup mendapatkan posisi dan sudah di bawa serta dikenalkan pada masa kerajaan -kerajaan Islam di Indonesia. Hal ini dapat dilihat bahwa kaligrafi menjadi salah satu peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam. Dalam buku Seni Kaligrafi 1985 oleh Abdul Karim Husain, kata kaligrafi berasa dari bahasa latin yang terdiri dari kalios calios artinya indah dan graf graph yang berarti gambar atau tulisan. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah Calligraphy, yaitu lisan indah dan seni menulis indah. Tulisan halus yang obyeknya huruf Jawa, Latin, Jepang, hindi, China, Rusia, dan lainnya disebut kaligrafi. Sedangan dalam bahsa Aran disebut Khat yang artinya garis atau tulisan indah. Pengertian kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara merangkainya menjadi tulisan yang tersusun. Kaligrafi di Indonesia Berdasarkan buku Dasar-Dasar Linguistik 1990 oleh Djoko Kentjono, kedatangan agama Islam di Indonesia menyebabkan tersebarnya aksara Arab. Akasara tersebut tidak hanya digunakan untuk naskah berbahasa Arab atau Al-Qur'an, melainkan juga untuk bahasa Melayu yang disebut Pegon huruf Jawi.
Sejarah– makalah perkembangan kaligrafi di indonesia | makalah perkembangan kaligrafi di indonesia. Image Source: blogspot.com. Share this Facebook Twitter Google+ Buffer. Tags: #makalah perkembangan kaligrafi di indonesia. Related Posts. contoh gambar kaligrafi untuk anak-anak | Tujuh Hal Yang Paling Mungkin Anda Tidak Ketahui Tentang
Jakarta - Seni kaligrafi dikenal sebagai salah satu warisan Islam dalam sektor seni budaya. Atau dalam bahasa Arab disebut dengan Khat yang bermakna tulisan indah. Untuk asal usulnya, masih ada perbedaan pendapat di kalangan sejarawan, misalnya, ada yang berpendapat bahwa kaligrafi pertama kali ditemukan di relief makam raja-raja purba yang banyak dijumpai di Abidos. Selain itu, ada pula kaligrafi yang ditemukan di papyrus tumbuhan kawasan sungai Nil, seperti yang dilansir dari Al quran dan Kaligrafi Arab Peran Kitab Suci dalam Transformasi Budaya karya Ilham Khoiri itu, disebutkan dalam buku Seni Kaligrafi karya D Sirojuddin, kaligrafi disebut sudah ada sejak masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan. Saat itu, seni kaligrafi mulai lahir ketika Khalifah Utsman mengembangkan ide untuk mengumpulkan mushaf Al melanjutkan ide dari Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq yang pernah memerintahkan para sahabat dan penghafal Al Quran untuk menuliskan ayat-ayat Quran dalam batu, dedaunan, hingga pelepah Utsman pun mengembangkan cara penulisan ayat suci Al Quran agar umat Islam tertarik untuk membaca dan mempelajarinya. Hingga lahirlah seni tulis menulis indah Al Quran ini yang disebut kaligrafi. Sebab itu pula, seni kaligrafi memiliki kaitan erat dengan Al Quran."Pada dasarnya, seni ini mengandung ayat Al Quran, hadits, syair, dan kata-kata yang diukir dengan indah di dinding-dinding masjid, tembok istana, dan gedung megah," tulis buku Arab mengalami perkembangan di berbagai budaya dunia, seperti di Barat Eropa, Amerika dan Timur Arab, Cina, Jepang, India, Indonesia, dan negara di Asia lainnya.Kemajuan seni kaligrafi Islam dapat dibuktikan dari banyaknya seniman Eropa yang menggunakan tulisan Arab dalam lukisan mereka. Salah satunya ada Giotto, ia menjadi seniman Barat pertama yang menggunakan tulisan Arab dalam Indonesia, menurut Repositori IAIN Kudus, seni kaligrafi masuk ke Indonesia ditandai dengan bukti makam-makam kuno yang berasal dari luar Indonesia hingga sumber-sumber media, seperti kitab, mushaf Al-Qur'an tua atau naskah perjanjian qaulul haq pada abad ke 13-19 Arab pada masa ini masih berbahasa Melayu yang disebut Pegon, huruf Jawi atau huruf Melayu. Kemudian, pada abad ke 18-20, kaligrafi kemudian dituangkan dalam kegiatan kreasi seniman Indonesia. Mereka mengaplikasikannya dalam berbagai media seperti, kertas, kayu, logam, dan medium ini biasanya merupakan produk keraton Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, atau Palembang. Namun hingga akhir periode angkatan perintis kaligrafi di Indonesia ini, tidak ada seniman kaligrafi yang dikenal namanya. Simak Video "Maestro Kaligrafi Indonesia" [GambasVideo 20detik] rah/row
Pendapatannasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dari suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam suatu periode biasanya dalam jangka waktu satu tahun. Ada 3 cara perhitungan Pendapatan Nasional, yaitu : 1. Cara produksi, pendekatan produksi merupakan pendapatan yang berasal dari
Di Indonesia, kaligrafi merupakan bentuk seni budaya Islam yang pertama kali ditemukan, bahkan ia menandai masuknya Islam di Indonesia. Ungkapan rasa ini bukan tanpa alasan karena berdasarkan hasil penelitian tentang data arkeologi kaligrafi Islam yang dilakukan oleh Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary, kaligrafi gaya Kufi telah berkembang pada abad ke-11, datanya ditemukan pada batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik wafat 495 H/1082 M dan beberapa makam lainnya dari abad-abad ke-15. Bahkan diakui pula sejak kedatangannya ke Asia Tenggara dan Nusantara, disamping dipakai untuk penulisan batu nisan pada makam-makam, huruf Arab tersebut baca kaligrafi memang juga banyak dipakai untuk tulisan-tulisan materi pelajaran, catatan pribadi, undang-undang, naskah perjanjian resmi dalam bahasa setempat, dalam mata uang logam, stempel, kepala surat, dan sebagainya. Huruf Arab yang dipakai dalam bahasa setempat tersebut diistilahkan dengan huruf Arab Melayu, Arab Jawa atau Arab Pegon. Pada abad XVIII-XX, kaligrafi beralih menjadi kegiatan kreasi seniman Indonesia yang diwujudkan dalam aneka media seperti kayu, kertas, logam, kaca, dan media lain. Termasuk juga untuk penulisan mushaf-mushaf al-quran tua dengan bahan kertas deluang dan kertas murni yang diimpor. Kebiasaan menulis al-Qur’an telah banyak dirintis oleh banyak ulama besar di pesantren-pesantren semenjak akhir abad XVI, meskipun tidak semua ulama atau santri yang piawai menulis kalgrafi dengan indah dan benar. Amat sulit mencari seorang khattat yang ditokohkan di penghujung abad XIX atau awal abad XX, karena tidak ada guru kaligrafi yang mumpuni dan tersedianya buku-buku pelajaran yang memuat kaidah penulisan kaligrafi. Buku pelajaran tentang kaligrafi pertama kali baru keluar sekitar tahun 1961 karangan Muhammad Abdur Razaq Muhili berjudul Tulisan Indah’ serta karangan Drs. Abdul Karim Husein berjudul Khat, Seni Kaligrafi Tuntunan Menulis Halus Huruf Arab’ tahun 1971. Pelopor angkatan pesantren baru menunjukkan sosoknya lebih nyata dalam kitab-kiab atau buku-buku agama hasil goresan tangan mereka yang banyak di tanah air. Para tokoh tersebut antara lain; Abdur Razaq Muhili, H. Darami Yunus, H. Salim Bakary, Salim Fachry dan Rofi’I Karim. Angkatan yang menyusul kemudian sampai angkatan generasi paling muda dapat disebutkan antara lain Muhammad Sadzali murid Abdur Razaq, K. Mahfudz dari Ponorogo, Faih Rahmatullah, Rahmat Ali, Faiz Abdur Razaq dan Muhammad Wasi’ Abdur Razaq, H. Yahya dan Rahmat Arifin dari Malang, D. Sirojuddin dari Kuningan, M. Nur Aufa Shiddiq dari Kudus, Misbahul Munir dari Surabaya, Chumaidi Ilyas dari Bantul dan lainnya. D. Sirajuddin AR selanjutnya aktif menulis buku-buku kaligrafi danmengalihkan kreasinya pada lukisan kaligrafi. Dalam perkembangan selanjutnya, kaligrafi tidak hanya dikembangkan sebatas tulisan indah yang berkaidah, tetapi juga mulai dikembangkan dalam konteks kesenirupaan atau visual art. Dalam konteks ini kaligrafi menjadi jalan namun bukan pelarian bagi para seniman lukis yang ragu untuk menggambar makhluk hidup. Dalam aspek kesenirupaan, kaligrafi memiliki keunggulan pada faktor fisioplastisnya, pola geometrisnya, serta lengkungan ritmisnya yang luwes sehingga mudah divariasikan dan menginspirasi secara terus-menerus. Kehadiran kaligrafi yang bernuansa lukis mulai muncul pertama kali sekitar tahun 1979 dalam ruang lingkup nasional pada pameran Lukisan Kaligrafi Nasional pertama bersamaan dengan diselenggarakannya MTQ Nasional XI di Semarang, menyusul pameran pada Muktamar pertama Media Massa Islam se-Dunia than 1980 di Balai Sidang Jakarta dan Pameran pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh tahun 1981, MTQ Nasional di Yogyakarta tahun 1991, Pameran Kaligrafi Islam di Balai Budaya Jakarta dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyah 1405 1984 dan pameran lainnya. Para pelukis yang mempelpori kaligrafi lukis adalah Prof. Ahmad Sadali Bandung asal Garut, Prof. AD. Pirous Bandung, asal Aceh, Drs. H. Amri Yahya Yogyakarta, asal Palembang, dan H. Amang Rahman Surabaya, dilanjutkan oleh angkatan muda seperti Saiful Adnan, Hatta Hambali, Hendra Buana dan lain-lain. Mereka hadir dengan membawa pembaharuan bentuk-bentuk huruf dengan dasar-dasar anatomi yang menjauhkannya dari kaedah-kaedah aslinya, atau menawarkan pola baru dalam tata cara mendesain huruf-huruf yang berlainan dari pola yang telah dibakukan. Kehadiran seni lukis kaligrafi tidak urung mendapat berbagai tanggapan dan reaksi, bahkan reaksi itu seringkali keras dan menjurus pada pernyataan perang. Namun apapun hasil dari reaksi tersebut, kehadiran seni lukis kaligrafi dianggap para khattat sendiri membawa banyak hikmah, antara lain menimbulkan kesadaran akan kelemahan para khattat selama ini, kurang wawasan teknik, kurang mengenal ragam-ragam media dan terlalu lama terisolasi dari penampilan di muka khalayak. Kekurangan mencolok para khattat, setelah melihat para pelukis mengolah karya mereka adalah kelemahan tentang melihat bahasa rupa yang ternyata lebih atau hanya dimiliki para pelukis. Perkembangan lain dari kaligrafi di Indonesia adalah dimasukkan seni ini menjadi salah satu cabang yang dilombakan dalam even MTQ. Pada awalnya dipicu oleh sayembara kaligrafi pada MTQ Nasional XII 1981 di Banda Aceh dan MTQ Nasional XIII di Padang 1983. Sayembara tersebut pada akhirnya dipandang kurang memuaskan karena sistemnya adalah mengirimkan hasil karya khat langsung kepada panitia MTQ, sedangkan penulisannya di tempat masing-masing peserta. MTQ Nasional XIV di Pontianak meniadakan sayembara dan MTQ tahun selanjutnya kaligrafi dilombakan di tempat MTQ. Filed under Sejarah dan Perkembangan Kaligrafi Tagged Indonesia, Kaligrafi, Perkembangan
WQsDE.