Tapiuntuk orang yang dibukakan pintunya oleh Agan, merasa itu pertolongan yang sangat berarti. Setiap kebaikan kecil yang Agan lakukan mungkin tidak berdampak langsung balasannya kepada ente Gan. Tapi, mungkin aja orang itu mendoakan agar pintu hati jodoh Agan segera dibukakan. Ketika ada yang Bertanya Tempat Beribadah Terdekat, Cobalah Agan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa waktu lalu, di sebuah kafe saya berkumpul bersama teman-taman yang dulu pernah mengabdi pada sebuah lembaga pendidikan di Aceh Tengah. Kami bernostalgia tentang masa lalu yang begitu indah menjalani aktivitas di lembaga pendidikan tersebut. Hal yang tidak terlupakan adalah kebersamaan dalam berbagai hal. Kebetulan pimpinannya orang yang sangat familier dan senang dengan suasana lembaga pendidikan tersebut kami cukup lama mengabdi. Meski bukan termasuk perintis, tapi laju kembang lembaga tersebut tidak lepas dari peran aktif dan partisipasi teman-teman. Kini, seiring dengan perubahan dan perputaran waktu, rekan-rekan tidak lagi mengabdikan diri di sana dengan beragam alasan dan terkait regulasi teman mengatakan, sepertinya kiprah dan keterlibatannya di sana dulu sia-sia. Ada kesan bahwa kerja kerasnya tidak mendapat apresiasi, seolah-olah tidak pernah berbuat apapun. Dengan kondisi tersebut dia kecewa dan kelihatan kesal. Beberapa teman lain juga bersikap serupa dengannya mengatakan bahwa perjuangan dan pengabdian mereka sia-sia. Menurut saya, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Setiap perjuangan yang dilandasi dengan niat tulus, kesungguhan, dan kesabaran, berpeluang memperoleh hasil maksimal. Saya meyakini bahwa hasil perjuangan kita itu menjelma dalam beragam wujud, mungkin tidak sesuai keinginan kita tapi bisa jadi itu lebih baik dan yang terbaik. Apa yang kita inginkan ketika mengabdi di sebuah tempat? Tentu suatu saat kita berharap lembaga tersebut dapat menampung dan memberikan masa depan bagi kita. Lalu apakah termasuk gagal ketika lembaga tersebut kemudian tidak memberdayakan kita? Tentu tidak. Ada bermacam wujud tersirat tentang keberhasilan kita yang menanti di ruang dan waktu yang pula, kesuksesan tidak dapat dipandang dari satu perspektif dan indikator yang sempit. Saya yakin, jika pengabdian kita didasari oleh motivasi baik, integritas, dan dedikasi tinggi, itu semua akan menjadi nilai dan modal berharga bagi kita untuk diperhitungkan orang lain di tempat yang berbeda. Tidak ada ketulusan dan kebaikan yang berujung kekecewaan. Ketulusan dan kebaikan akan berujung pada kebahagiaan. Itulah tidak ada usaha yang sia-sia. Ada banyak takdir yang dapat dipilih dan ditempuh. Jangan berhenti pada jalan yang kita anggap buntu, kemudian mengasumsikan itu sebagai satu-satunya takdir. Cari dan usahakan terus jalan lain. Meski bukan jalan aspal mulus, penuh lika-liku, dan terkadang penuh rintangan, kita harus terus melaluinya dengan penuh perhitungan dan kewaspadaan. Insya Allah suatu saat kita juga akan sampai ke tempat yang dituju. Biarlah sebagian lewat jalan lurus dan mulus, karena mereka memiliki peluang dan medianya. Yakinlah, setiap perjuangan akan membuahkan hasil! Lihat Sosbud Selengkapnya
KhotbahMenyegarkan Jiwa | Tidak Ada Yang Sia-sia Dalam TUHAN | LUCU ABIS 🤣 | Pdt.YANDI MANOBE, S.Th#TidakadayangsiasiadalamTuhan#NasehatKristen#KhotbahLucu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berawal dari rasa tanggungjawab sebagai pengurus tabungan dzulhijjah di Majelis taklim yang ada di kampung. Penulis ingin membagikan kisah ini sebagai rasa syukur atas sebuah kebaikan yang diganjar dengan kebaikan sebuah organisasi pasti ada pengurus yang menjadi penanggungjawab organisasi tersebut. minimal ada ketua, bendahara dan sekretaris. Hal ini penting agar dalam proses kegiatan dan berjalanan waktu organisasi bisa transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Berawalnya tabungan ini sebetulnya cukup sederhana, hanya ingin mewadahi dan menjembatani bagi kaum muslimin di daerah tempat tinggal penulis yang ingin menunaikan ibadah kurban namun tidak mempunyai dana yang cukup ketika waktunya tiba. Untuk itu ada inisiatif bersama dengan cara menabung setiap bulan. Sehingga pada hari raya Idul Adha atau tepat di hari raya kurban penabung bisa melaksanakan ibadah sunahnya dengan kerelaan hati dan tidak merasa berat terbentuk pengurus inti, kamipun melaksanakan tugas ini mengalir dengan niat tulus tanpa upah. Hingga ahirnya menetapkan besarnya tabungan untuk dua tahun dan Rp. untu satu sejak tahun 2017 hingga kini sudah berjalan kurang lebih lima tahun. Selama itu pula berjalan lancar tanpa kendala apapun. Setiap penabung menyetorkan tanggungannya sesuai dengan yang kini setiap tahun bisa menunaikan kurban 4 sapi. Artinya ada 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 7orang, sehingga jumlah penabung ada 28 orang. Dahulu secara tertib ibu-ibu menabung setiap bulan dan disetor kepada bendahara, namun tahun ini sebagian ada yang menyetor 5 bulan, bahkan ada yang langsung membayar satu tahun. Hal inilah yang menjadikan administrasi kurang mereka menitipkan tabungan kepada saya, kemudian saya setorkan lagi ke bendahara. Menjelang dua minggu pelunasan ada selisih sebesar satu juta. Penabung sebut saja namanya Bu Maya merasa menitipkan uang kepada saya, demikian juga sayapun merasa sudah menyetor ke yang terjadi bendahara tidak merasa menerima setoran dari saya, kamipun tak ingin ada yang dirugikan baik penabung dan bendahara. Ahirnya kami memutuskan bahwa uang yang ketlingsut menjadi tanggungjawab saya, "Maaf Bu, mungkin saya yang ceroboh ", tegasku kepada bendahara agar urusan segera kelar. 1 2 3 4 Lihat Humaniora Selengkapnya
TikTokvideo from Panggil saja Icaa 🐣 (@friskaaameliadewii): "Sekecil apapun usahamu, tidak ada yang sia-sia. Tetaplah berproses untuk berprogress #jajananrantaurasau #smallbusinessowner #fyp #rotibakarbandung #kebab #burger #rokupang". Jangan bandingkan prosesmu dengan proses orang lain. semua prosesnya akan menjadi cerita indah ketika kita sukses nanti😇. original sound - Sisca Saras.
Kebaikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Biasanya tindakan ini lebih berkaitan dengan perasaan dan tidak melulu tentang materi. Seseorang melakukan kebaikan karena percaya dengan kata hatinya. Dia tidak akan banyak mempertimbangkan sesuatu, melainkan langsung saja bertindak. Namun dalam perjalanannya, tidak selalu kebaikan itu akan dibalas dengan kebaikan. Tak jarang justru yang didapat adalah sebaliknya. Seseorang yang telah berbuat baik bisa saja dikhianati oleh orang yang pernah dibantunya. Hal-hal seperti ini biasanya akan membuat kecewa dan bukan tidak mungkin membuat seseorang jadi ragu untuk kembali berbuat baik. Nah agar kamu tidak down dan putus asa, berikut bukti bahwa sesungguhnya kebaikan yang kamu lakukan gak akan sia-sia Baca Juga 5 Cara Menjalani Hidup Ala Taoisme, Bikin Pikiran Lebih Tenang 1. Rasa bahagia karena mampu membantu meringankan beban orang lain ilustrasi bahagia yang bersedia membantu meringankan beban orang lain, akan merasakan kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya. Rasa bahagia itu kadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Apalagi jika mengetahui bahwa orang yang dibantunya benar-benar merasakan manfaat dari apa yang telah dia lakukan. Entah dampak dari kebaikan itu besar atau kecil terhadap orang lain, tetap saja rasa bahagia itu muncul karena setidaknya mampu meringankan beban seseorang. Maka, jangan pernah berhenti berbuat baik selama kamu masih mampu. 2. Kamu menjadi semakin mampu menghargai diri ilustrasi menghargai diri sendiri PiacquadioKemampuan menghargai diri sendiri sangatlah penting dan perlu dibangun oleh setiap orang. Namun ada beberapa orang yang belum bisa melakukannya. Nah, bagi kamu yang selama ini kurang menghargai diri sendiri, cobalah latih kemampuan ini dengan cara berbuat baik ke orang lain dan tanpa kebaikan, sekalipun tanpa mengharap imbalan, namun yakinilah kamu akan mendapatkan sesuatu yang baik juga. Setidaknya kamu akan lebih mampu menghargai diri orang lain adalah bagian dari sikap menghargai diri sebab kamu juga yakin dengan kemampuan diri sendiri. Inilah bukti nyata bahwa segala bentuk kebaikan tidak ada yang sia-sia. 3. Dapat mengurangi tekanan stres dan lebih menenangkan hatiilustrasi orang mengalami stres akibat banyak masalah LachPermasalahan pribadi kamu dapat berkurang setelah melakukan kebaikan. Segala bentuk kebaikan tak melulu dengan pembalasan yang sama. Namun, bisa dalam bentuk ketenangan hati dan baik, tanpa kamu sadari, sebenarnya mampu memberikan ketenangan hati dan pikiran. Pada dasarnya kebaikan pasti akan mendatangkan kebaikan juga bagi yang yang kamu dapatkan dari hasil berbuat baik mampu mengurangi tekanan stres yang sedang kamu rasakan, entah terkait persoalan pribadi maupun hal lainnya. Nah, bagi kamu yang saat ini sedang merasa stres, apalagi hingga hampir depresi, cobalah mulai berbuat Hubungan dengan orang lain menjadi semakin sehat ilustrasi memiliki hubungan sosial yang baik M CameronBerbuat baik kepada orang lain, berarti ada upaya yang kamu lakukan membuat hubungan sosialmu menjadi semakin sehat. Inilah bukti berikutnya bahwa kebaikan dapat memperbaiki dan menyehatkan hubungan jangan ragu untuk berbuat baik kepada siapa saja demi kesehatan hubungan sosial yang kamu jalani. Entah itu, kepada keluarga, kerabat, rekan kerja, teman sepermainan, pasangan, maupun orang lain yang tak kamu kenal secara dekat. Kebaikan itu tak selalu harus dalam bentuk batuan berupa materi. Berikan senyuman yang tulus saja sudah termasuk perbuatan Meningkatkan kesehatan fisik dan mental ilustrasi orang yang memiliki kesehatan baik LachManfaat dari berbuat kebaikan yaitu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mentalmu. Maka ini juga bukti dari segala jenis kebaikan yang kamu lakukan, pasti gak akan sia-sia dan dapat memberikan manfaat positif. Kesehatan fisik dan mental semakin berkualitas, sebab setelah berbuat baik, rasa bahagia akan hadir di dalam diri. Kebahagiaan adalah salah satu faktor yang membuat kesehatan seseorang terus meningkat, baik secara fisik maupun perasaanmu berbahagia, pertahanan diri akan berbagai serangan penyakit menjadi lebih kuat. Jiwa dan raga akan semakin sehat. Teruslah bersemangat dalam berbuat baik, karena mampu menghindarkanmu dari berbagai penyakit yang kerap menyerang orang-orang yang kurang bahagia dalam menjalani dari kebaikanmu pasti akan selalu ada. Memang tak selalu berupa materi atau balasan baik yang sama secara langsung. Namun, bisa berupa hal-hal positif yang tak berwujud, tapi bisa kamu rasakan. Berbuat baiklah kepada siapa saja. Lakukan dengan tulus, tak perlu terlalu memikirkan tentang timbal baliknya. Sekarang sudah yakin kan bahwa kebaikan kamu gak akan sia-sia. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Disadariatau tidak, dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali terjebak dalam amalan yang sia-sia (al-laghwu). Perbuatan yang kelak di hari kiamat tidak mendatangkan pahala, bahkan sebaliknya mendatangkan kerugian yang pada akhirnya menyeret pelakunya ke neraka. Karena itulah kita mesti berhati-hati dalam bertindak, melangkah dan bersikap.
“Di antara tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” HR Tirmidzi PARA ulama menegaskan, kedudukan hadits ini sangat utama, karena ia mejelaskan tentang etika, membangun level kebaikan seorang muslim. Karena itu, Imam an-Nawawi pun memasukan hadits ini di antara hadits-hadits pilihan Arba’in an-Nawawi. Ada beberapa kata yang perlu kita pahami pada hadits tersebut. BACA JUGA Iringilah perbuatan Dosa dengan Amal Kebaikan Pertama, maksud dari kebaikan keislaman atau kebaikan seorang muslim adalah nilai, pahala, indikasi kuat dan lemahnya iman seseorang. Sementara “baik” pada hadits ini bermakna baik dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya, dan baik selaras dengan prinsip kebaikan manusia. Ada juga yang menyebutkan “baik” bermakna jika sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya, dan prinsip kebaikan manusia. Sementara “tak bermanfaat”, dapat diartikan sia-sia, tidak ada kebaikan, tidak berguna, tidak bernilai baik untuk kehidupan dunia dan tidak berguna untuk akhirat, atau aktivitas yang bernilai menyia-nyikan waktu. Makna tersirat di balik hadits ini, bahwa sejatinya sifat utama seorang muslim adalah selalu sibuk dengan hal yang mulia dan bermanfaat, menjauhi segala yang hina, sia-sia, tak berguna. Demikian pula, merawat diri dalam keislaman yang sejati di antaranya dengan meninggalkan segala yang tidak bermanfaat dunia dan akhirat. Karena itu, sibuk atau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan di antara tanda lemah iman atau kriteria kurang baiknya keislaman seseorang. Kedua, kita juga dapat memahami dari hadits tersebut, bahwa kebaikan Islam seseorang bertingkat-tingkat, ada level tinggi, menengah dan rendah. Tidak sama nilai keislaman Nabi, sahabat, tabi’in dengan generasi selanjutnya. Sama halnya, tidak sama keislaman yang selalu aktif dengan kegiatan sia-sia, tak berguna untuk dunia dan akhirat, dengan keislaman mereka yang menyibukan diri dengan amal shaleh, yang berprinsip “al-wajibatu aktsam min al-awqat”, kewajiban sebagai seorang muslim lebih banyak dari waktu yang tersedia.” Namun pemahaman hadits ini jangan sampai dibawa pada kesimpulan Islam adalah agama “yang menegangkan”, agama yang kaku, anti hiburan, santai dan relaksasi. Pasalnya, sejatinya hiburan diperbolehkan dalam Islam. Mengingat, Islam hadir sebagai agama realistis, tidak tenggelam dalam dunia khayal dan lamunan. Tetapi Islam berjalan bersama manusia di atas dunia realita dan alam kenyataan. Dalam arti, Islam tidak memperlakukan manusia, para pengikutnya sebagai Malaikat. Tetapi Islam memperlakukan manusia sebagai manusia yang suka makan, minum, bersantai, bercanda, berjalan-jalan, dan hiburan. Islam tidak mengharuskan manusia supaya dalam seluruh percakapannya itu berupa zikir, diamnya itu berarti berfikir, seluruh pendengarannya hanya kepada al-Quran dan seluruh waktu senggangnya harus di masjid. Tapi, Islam mengakui fitrah dan insting manusia sebagai makhluk yang dicipta Allah, yang dijadikan sebagai makhluk yang suka bergembira, bersenang-senang, ketawa dan bermain-main, sebagaimana mereka dicipta suka makan dan minum. BACA JUGA Kebaikan dan Dosa dalam Diri Manusia Benar, meningkatnya dunia dan akhirat, kesungguhan yang membulat dan ketekunan beribadah haruslah menjadi kebiasaan. Namun, marilah kita dengarkan kisah seorang sahabat yang mulia, namanya Handzalah al-Asidi, dia termasuk salah seorang penulis wahyu untuk Nabi saw. Ia mengeluhkan kondisi keislamannya yang meningkat saat bersama Nabi, berada di majelis pengajian, tapi begitu pulang ke rumah, berkumpul bersama istri dan anak-anaknya gelora semangat itu pun menurun. Mendengar keluhan sahabatnya ini, Rasulullah saw pun bersabda, “Demi Zat yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya jika engkau disiplin terhadap apa yang pernah engkau dengar ketika bersama aku dan juga tekun dalam zikir, niscaya Malaikat akan bersamamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalanmu. Tetapi hai Handzalah, saa’atan, saa’atan’ perlahan-lahan, dan berguraulah sewajarnya. Diulanginya ucapan itu sampai tiga kali.” HR. Muslim. []
5nHM. mq290kd0u8.pages.dev/72mq290kd0u8.pages.dev/489mq290kd0u8.pages.dev/221mq290kd0u8.pages.dev/404mq290kd0u8.pages.dev/382mq290kd0u8.pages.dev/445mq290kd0u8.pages.dev/451mq290kd0u8.pages.dev/230
tidak ada kebaikan yang sia sia